Friday 15 May 2015

Keindahan, Kontemplasi, Ekstansi, Renungan, Keserasian.

Keindahan

Wanita yang elok rupanya disebut "Cantik" atau "Ayu", sementara pria yang rupawan disebut "Tampan" atau "Ganteng" di dalam masyarakat. Sifat dan ciri seseorang yang dianggap "Elok", apakah secara individu atau dengan konsensus masyarakat, sering didasarkan pada beberapa kombinasi dari Inner Beauty (Keelokan yang ada di dalam), yang meliputi faktor-faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan, kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian, dan Outer Beauty (Keelokan yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi faktor fisik, seperti kesehatan, kemudaan, simetri wajah, dan struktur kulit wajah.

Keindahan. Berasal dari kata indah yang mempunyai arti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu keadaan yang enak dipandang, cantik, dan elok. Setelah kata indah itu ditambahkan imbuhan ke- dan -an maka indah yang awalnya merupakan kata sifat berubah menjadi kata benda yang memiliki arti sifat-sifat yang indah atau keelokan.



Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.

Keindahan dalam arti artistik bersifat subyektif, artinya keindahan tersebut merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati. Keindahan artistik ditentukan oleh unsur dinamis berupa kesan yang berubah akibat dunia yang selalu berubah-ubah.Unsur dinamis menyebabkan keindahan artistik juga dinamis, artinya kendahan dinilai sesuai dengan tempat dan jamannya. Dengan demikian, keindahan dalam arti artistik merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati yang selalu berubah kesannya sesuai tempat dan jamannya.

Nilai Ekstentik
Nilai ekstentik merupakan sebuah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Nilai adalah suatu realitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan terdapat pada benda. Dalam bidang filsafat, istilah nilai sering kali di pakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (Worth) atau kebaikan (Googness).

Nilai Ekstrinsik dan Intrinsik

Perlu Anda ketahui bahwa kata-kata yang baru saja Anda baca adalah salah satu kebohongan terbesar, karena di dunia ini, akui saja mana ada laki-laki yang ingin memiliki pasangan yang jelek? Terkecuali pasangan jeleknya itu sudah sangat berjasa untuk si laki-laki itu. Arti dari Inner Beauty adalah kecantikan dari dalam (Intrinsik). Nah, kalau ada kecantikan dari dalam pasti ada kecantikan dari luar dong (Ekstrinsik). Nilai intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat pada keindahan dapat dikatakan bahwa keindahan tersebut terpancar dari dalam atau terpancar dari luar. Misalkan sebuah bunga tadi, itu punya nilai ekstrinsik saja sedangkan nilai intrinsiknya kita tidak tahu karena kita tidak bisa menilai apa-apa lagi dari bunga itu selain penampilan dari bunga tersebut.


Kontemplasi dan Ekstansi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemplasi ialah renungan dengan perhatian penuh. Jadi untuk memahami keindahan yang universal, keindahan yang benar-benar dirasakan oleh hati Anda maka Anda harus berkontemplasi atau merenung sejenak, renungkan apakah benda tersebut indah, apakah benda tersebut sangat indah menurut hati Anda. Renungkanlah dengan penuh kesadaran. Maka Anda akan mendapatkan apa itu keindahan yang sebenarnya.

Ekstansi sendiri berarti dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kontemplasi dan ekstansi itu di hubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan factor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat Kontemplasi dan Ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.

Renungan

Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Namun secara definisi renungan adalah proses memikirkan sesuatu dalam keadaan diam dan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.

  • Teori Pengungkapan
    Dalil teori ini ialah bahwa “Arts is an expresition of human feeling” (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan)expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran keinginan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
  • Teori Metafisik
    Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paaa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi
  • Teori Psikologis
    Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805).
Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi yang artinya cocok, sesuai, kena benar, selaras, sepadan, harmonis. Jadi keserasian merupakan suatu kecocokan antara dua benda atau lebih. Dalam menentukan keserasian dari perpaduan keindahan ada beberapa teori yang dapat dipakai yaitu :
  • Teori Objektif (Benda terlihat serasi karena keindahan dari benda-benda itu sendiri)
  • Teori Subjektif (Benda terlihat serasi karena itu merupakan penilaian dari subjek yang melihat)
  • Teori Perimbangan (Penengah antara objektif dan subjektif)
Source :
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/06/11/keindahan-renungan-567895.html
http://suyanwarwawang.blogspot.com/2015/05/keindahan-renungan-dan-keserasian.html?showComment=1431699071682#c6199237803259868322
http://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan

0 comments:

Post a Comment

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut

Copyright © Fatwa Kurnia Budiman | Powered by Blogger